Senin, 25 Februari 2019

Gara-gara Slank, Bekas Pabrik Piringan Hitam di Solo Direhabilitasi

News Black Hole - Grup band Slank baru saja merampungkan rekaman album ke-23 di studio rekaman Lokananta, Solo, Jawa Tengah. Slank rupanya punya alasan tersendiri mengapa tidak melakukan rekaman di Jakarta.
"Karena waktu itu lagi tur panjang, berasanya kayak males di Jakarta. Males mulai, aduh kebiasaan di luar kota terus kan. Ya udah kita rekaman di luar kota aja, di Solo. Di Lokananta, supaya Lokananta juga keangkat lagi namanya," ujar Kaka, vokalis Slank kepada AKURAT.CO, saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (22/2).
Diakui Kaka, pemerintah langsung melirik studio Lokananta yang sudah tak terurus itu ketika Slank melakukan proses rekaman.
"Gara-gara rekaman, orang BUMN pada dateng. Direkturnya dateng, berati kan sukses kan," sambungnya.
"Itu langsung pengin direhab tuh gara-gara kita rekaman di situ," timpal Bimbim, drummer Slank.
Suatu kebanggan tersendiri bagi Slank, berkat mereka melakukan rekaman di tempat yang dulunya sebagai pabrik vinyl (piringan hitam) itu, pemerintah langsung berniat untuk memperbaiki dan menaikkan nama Lokananta kembali.
"Iyalah, tadinya nggak dilirik sama orang, nggak dianggap, itu nggak terurus. Hari ketiga rekaman orang BUMN dateng. Hari terakhir rekaman enginer dateng, ngecek inventaris alat, apa aja yang rusak, wuih cepet bergeraknya hehehe," terang Kaka.
Bimbim menambahkan, pemerintah berencana akan mengembalikan fungsi dari Lokananta itu sendiri. Di mana tempat tersebut bisa dijadikan sebagai salah satu aset negara.
"Dan mau dibalikin ke fungsi, sebelumnya kan itu pabrik vinil, BUMN mau beli alat buat mencetak vinil lagi," ujar Bimbim. []

Sumber : Akurat.co

1 komentar: